PENGAWAS PROFESIONAL
Kamis, 03 Oktober 2013
Selasa, 18 Juni 2013
KELENGKAPAN ADMINISTRASI PENGAWAS SEKOLAH
Sebagai pengawas profesuional, agar kita sukses dalam menjalankan tugas pokok, kewajiban, tanggung jawab, dan wewenang sebagai mana yang tercantum dalam Permeneg PAN & RB No. 21 tahun 2010, maka kita sebaiknya melengkapi diri dengan membuat administrasi pengawas sekolah. Anda bisa mengunduh di blog Dr. Rahmad Gurupembaharau di sini.
Sebagai pengawas profesuional, agar kita sukses dalam menjalankan tugas pokok, kewajiban, tanggung jawab, dan wewenang sebagai mana yang tercantum dalam Permeneg PAN & RB No. 21 tahun 2010, maka kita sebaiknya melengkapi diri dengan membuat administrasi pengawas sekolah. Anda bisa mengunduh di blog Dr. Rahmad Gurupembaharau di sini.
Dokumentasi Kurikulum 2013
Sebagai pengawas sekolah, kita perlu info terkini tentang kurikulum 2013. Kurikulum 2013 akan dilaksanakan mulai Juli 2013. Apa saja dokumentasi kurikulum 2013? Untuk lebih jelasnya anda bisa mengunduh di sini
REKRUITMEN TERBUKA DIKLAT ONLINE PPPPTK MATEMATIKA TAHUN 2013
Dalam rangka memperluas jangkauan diklat dan fasilitasi peningkatan kompetensi bagi guru matematika, PPPPTK Matematika akan menyelenggarakan Diklat Online bagi guru matematika dengan pola 60 JP selama 15 hari. Diklat dilaksanakan secara full online melalui situs etraining.p4tkmatematika.org dan akan dilaksanakan pada pertengahan bulan Juli 2013 (angkatan 1).Untuk lebih lebih jelas, bisa anda unduh di siniPENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN IMPLEMENTASINYA DI KELAS MELALUI SUPERVISI INDIVIDUAL PENDEKATAN KOLABORATIF PADA SMA BINAAN DI BATURAJA
PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA DALAM
MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN IMPLEMENTASINYA DI KELAS MELALUI
SUPERVISI INDIVIDUAL PENDEKATAN KOLABORATIF PADA SMA BINAAN DI BATURAJA*)
Nur Isnaini Taufik, S.Pd. M.Pd.
Pengawas SMA/SMK Dinas
Pendidikan Kab. Ogan Komering Ulu
E-mail: ni.taufik62@yahoo.com.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan guru matematika dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dan implementasinya di kelas melalui supervisi individual pendekatan
kolaboratif pada SMA binaan di Baturaja.
Subjek penelitian ini adalah guru matematika pada SMA binaan di Baturaja yang berjumlah 6 orang, yaitu di SMA Negeri 3
OKU, SMA Negeri 5 OKU, dan SMA Sentosa Bhakti Baturaja, yang masing-masing dari
sekolah diambil 2 orang guru. Penelitian ini berlangsung selama tiga bulan,
yaitu bulan Juli s.d. September 2012. Metode penelitian yang digunakan adalah metode yang metode deskriptif, dengan menggunakan teknik persentase untuk
melihat peningkatan yang terjadi dari siklus ke siklus. Prosedur Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini mencakup
tahap-tahap: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Pengumpulan
data dilakukan dengan cara: wawancara, observasi, dan diskusi. Berdasarkan analisa peneliti dari segi
pembuatan komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) didapat rata-rata indikator pencapaian hasil pada
siklus II sebesar 91,19%, Ini berarti target rata-rata indikator pencapaian
hasil sebesar 82,31% guru membuat semua komponen RPP sudah tercapai. Selain
itu, dari segi implementasi RPP di kelas didapat rata-rata indikator pencapaian
hasil pada siklus II sebesar
88,47%. Ini berarti target
rata-rata indikator pencapaian hasil sebesar 82,69% guru menerapkan RPP dalam
proses pembelajaran sudah tercapai. Peneliti
mengambil kesimpulan, bahwa
supervisi individual dengan pendekatan kolaboratif dapat meningkatkan kemampuan
guru matemátika dalam menyusun RPP dan implementasinya di kelas pada SMA binaan
di Baturaja.
Kata Kunci : kemampuan guru, menyusun RPP dan implementasinya , supervisi
individual pendekatan
kolaboratif
PENDAHULUAN
Menurut
pasal 20 Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (SNP), perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat
sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode
pengajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar. (Setneg RI, 2005). Dengan demikian
setelah silabus dibuat, maka guru harus menjabarkannya secara lebih teknis
ke dalam RPP. Silabus dan RPP harus sejalan. Pada Permendiknas nomor 41
Tahun 2007 tentang Standar Proses dimuat komponen dan prinsip penyusunan
RPP. Oleh karena itu pembuatan RPP harus sesuai dengan Standar Proses itu. (Depdiknas, 2007b).
Keberhasilan proses pembelajaran tergantung
dari beberapa hal, antara lain keadaan siswa, kemampuan guru dalam mengajar,
sarana dan prasarana belajar, dukungan orang tua, dan sebagainya. Guru sebagai
salah satu unsur penentu keberhasilan kegiatan belajar mengajar, kenyataan di
lapangan menunjukkan bahwa unjuk kerja (performance)
guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sangat bervariasi dan
kualifikasi pendidikannya pun beraneka ragam, dan kompetensinya masih belum
merata. Dalam melaksanakan kurikulum guru masih sering mengalami kesulitan
karena kurangnya pengetahuan guru tentang kurikulum itu sendiri serta karena
beratnya beban tugas lain selain mengajar. Guru sebagai perencana, pelaksana
dan pengembang kurikulum bagi mata pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya,
terutama pada saat diberlakukannya KTSP. Untuk melaksanakan KTSP guru harus
membuat perencanaan. Perencanaan yang dibuat oleh guru berupa program tahunan,
program semester, dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Dalam
pelaksanaannya, pengembangan silabus
dan RPP dapat
dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau
beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) dan Dinas Pendidikan.
Dengan demikian berarti wewenang penjabaran ada pada guru yang dikoordinasi oleh sekolah,
dan bila belum memungkinkan dapat dikoordinasi melalui MGMP atau Dinas Pendidikan. Berdasarkan temuan di sekolah,
ternyata: (1) banyak guru yang
hanya mengcopy/menyalin silabus dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
dan mengcopy/menyalin RPP dari
guru lain atau mengunduh dari internet, (2) pengelolaan
pengajaran oleh guru tidak terencana dengan baik, dan (3) proses pembelajaran bersifat konvensional dan tidak inovatif.
Kenyataan bahwa hasil pembelajaran matematika
kurang menggembirakan, salah satu penyebabnya karena perencanaan yang kurang
baik dari guru. Rendahnya penguasaan matematika oleh
para pelajar Indonesia tercermin dalam rendahnya prestasi siswa Indonesia baik
di tingkat nasional maupun di tingkat internasional. Nilai rata-rata hasil Ujian
Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) matematika SD secara nasional tahun
2008 hanya sebesar 5,87 yang termasuk kategori cukup, walaupun pada tahun 2009
meningkat sedikit menjadi 5,98, tetapi masih dalam kategori cukup (Depdiknas,
2009:121). Berdasarkan
laporan dari Trends in International and
Science Study (TIMSS) tahun 2007, siswa kelas VIII dari Indonesia menempati
peringkat 36 dari 49 negara yang berpartisipasi dalam kompetisi matematika
(Science Daily, 2010). Sedangkan hasil studi dari Programme for International Student Assestment (PISA) tahun 2009,
siswa Indonesia yang berusia 15 tahun dalam bidang matematika hanya menempati
peringkat 61 dari 65 negara (http://p4mri.net, 2010).
Berdasarkan latar belakang di
atas, maka diambil rumusan masalah sebagai berikut: ”Bagaimanakah
cara meningkatkan kemampuan guru matematika dalam menyusun RPP dan
implementasinya di kelas melalui supervisi individual pendekatan kolaboratif di
SMA?”
Sesuai dengan rumusan
masalah, penelitian ini memiliki tujuan: “Untuk meningkatkan
kemampuan guru matematika dalam menyusun RPP dan implementasinya di kelas
melalui supervisi individual pendekatan kolaboratif di SMA.”
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
(1) pengawas sekolah,
agar dapat digunakan untuk mengetahui kesulitan
guru dalam pengelolaan
pembelajaran dan untuk pembinaan
terhadap guru yang lain,
(2) guru matematika, agar dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuannya dalam menyusun RPP dan implementasinya di kelas,
(2) guru matematika, agar dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuannya dalam menyusun RPP dan implementasinya di kelas,
(3) kepala sekolah, agar dapat digunakan sebagai
masukan untuk bahan pembinaan guru untuk
meningkatkan kemampuannya dalam pengelolaan pembelajaran, dan
(4) Dinas Pendidikan, agar dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka pembinaan dan peningkatan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran.
(4) Dinas Pendidikan, agar dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka pembinaan dan peningkatan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran.
Kemampuan guru
adalah seperangkat pengetahuan guru meliputi administrasi pendidikan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial dan kompetensi profesional
dalam rangka melaksanakan proses pembelajaran di kelas/sekolahnya.
(Depdiknas.(2007a). Supervisi adalah kegiatan profesional
yang dilakukan oleh pengawas sekolah dalam rangka membantu kepala sekolah, guru
dan tenaga kependidikan lainnya guna meningkatkan mutu dan efektifitas
penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran. (Kemdikbud, 2012a:4). Teknik supervisi
individual yang digunakan dalam penelitian ini adalah: observasi kelas dan
pertemuan individual. Observasi kelas adalah teknik observasi yang dilakukan
oleh supervisor terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Pertemuan
individual adalah satu pertemuan, percakapan, dialog, dan tukar pikiran antara
pembina atau supervisor guru, guru dengan guru, mengenai usaha meningkatkan
kemampuan profesional guru. Dalam percakapan individual ini supervisor harus
berusaha mengembangkan segi-segi positif guru, mendorong guru mengatasi
kesulitan-kesulitannya, dan memberikan pengarahan, hal-hal yang masih meragukan
sehingga terjadi kesepakatan konsep tentang situasi pembelajaran yang sedang
dihadapi. Sedangkan pendekatan kolaboratif adalah cara pendekatan yang
memadukan cara pendekatan direktif dan non–direktif menjadi pendekatan baru.
Pada pendekatan ini baik supervisor maupun guru bersama-sama, bersepakat untuk
menetapkan struktur, proses dan kriteria dalam melaksanakan proses percakapan
terhadap masalah yang dihadapi guru. Dengan demikian pendekatan dalam supervisi
berhubungan pada dua arah. Perilaku supervisor adalah sebagai berikut:
menyajikan, menjelaskan, mendengarkan, memecahkan masalah, dan negosiasi. (Sahertian dalam Kemdikbud, 2012b:13-17).
Kegiatan pembimbingan terhadap guru matematika terdiri dari tiga
langkah, yaitu: (1) kondisi awal, (2) tindakan, dan (3) kondisi akhir. Kondisi
awal berisi tentang kondisi nyata subjek penelitian sebelum diterapkan tindakan
yang dirancang sebelumnya. Pada kondisi awal, peneliti mengadakan supervisi
secara konvensional dengan mengadakan wawancara dan observasi terhadap guru matematika, sehingga didapat data
bahwa kemampuan guru belum optimal. Pada langkah kedua, peneliti mengadakan
tindakan dengan mengadakan wawancara, observasi, dan
diskusi terhadap guru matematika melalui supervisi individual pendekatan
kolaboratif yang memuat siklus 1 dan siklus 2. Pada tahap ketiga yaitu pada
kondisi akhir, dapat dilihat kemampuan guru matematika dan hasil belajar siswa
meningkat.
Peneliti mengharapkan rata-rata
indikator pencapaian hasil paling rendah 82,31% guru membuat komponen RPP dan rata-rata
indikator pencapaian hasil paling rendah 82,69% guru menerapkan RPP dalam
proses pembelajaran.
Subjek penelitian
ini adalah guru matematika pada SMA binaan di Baturaja
yang berjumlah 6 orang, yaitu di SMA Negeri 3 OKU, SMA Negeri 5 OKU, dan SMA
Sentosa Bhakti Baturaja, yang masing-masing dari sekolah diambil 2 orang guru. Penelitian ini berlangsung
selama tiga bulan, yaitu bulan Juli s.d. September 2012.
Prosedur Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini
mencakup tahap-tahap: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4)
refleksi. Teknik pengumpulan data dalam PTS ini adalah
wawancara, observasi, dan
diskusi, seperti yang diuraikan berikut ini.
a.
Wawancara digunakan untuk
mendapatkan data atau informasi tentang
pemahaman guru matematika terhadap RPP.
b.
Observasi digunakan untuk
mengumpulkan data dan mengetahui
kemampuan guru matematika dalam menyusun RPP dengan lengkap, serta untuk
mengetahui penerapan RPP pada proses pembelajaran.
c.
Diskusi dilakukan antara
peneliti dengan guru matematika.
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut.
a.
Wawancara menggunakan panduan
wawancara untuk mengetahui kemampuan
awal yang dimiliki guru matematika tentang RPP.
b. Observasi menggunakan lembar observasi yang terdiri 2 macam: (1) untuk
mengetahui komponen
RPP yang telah dibuat dan yang belum dibuat
oleh guru matematika, dan
(2) untuk mengetahui penerapan RPP pada
proses pembelajaran.
c. Diskusi dilakukan dengan maksud untuk sharing pendapat antara peneliti dengan
guru
matematika.
Analisis
data dalam PTS ini dilakukan sejak awal, artinya analisis data dilakukan tahap
demi tahap atau siklus demi siklus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif, dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat
pening-katan yang terjadi dari siklus ke siklus. Menurut Nawawi (1985:63),
metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang
diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subjek/objek penelitian
(seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan
fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Dengan metode ini peneliti
berupaya menjelaskan data yang peneliti kumpulkan melalui komunikasi langsung
atau wawancara,
observasi/pengamatan, dan diskusi yang berupa persentase atau
angka-angka.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kondisi Awal
Kondisi awal berisi tentang
kondisi nyata subjek penelitian sebelum diterapkan tindakan yang dirancang
sebelumnya. Peneliti yang juga sebagai pengawas akademik matematika di SMA
Negeri 3 OKU, SMA Negeri 5 OKU, dan SMA Sentosa Bhakti Baturaja telah melakukan
wawancara terhadap 6 orang guru sebagai subjek penelitian pada minggu keempat
Juli 2012. Dari wawancara tersebut didapat beberapa temuan berikut ini.
Indikator
Komponen RPP yang dibuat guru
|
Persentase
|
1) Mencantumkan
identitas mata pelajaran (nama sekolah, mata
pelajaran, kelas/program, dan semester)
|
83,33
|
2) Mencantumkan
standar kompetensi,
|
66,67
|
3) Mencantumkan
kompetensi dasar,
|
66,67
|
4) Mengembangkan indikator
pencapaian kompetensi,
|
33,33
|
5) Mencantumkan tujuan pembelajaran,
|
66,67
|
6) Mencantumkan materi ajar,
|
66,67
|
7)
Mencantumkan alokasi waktu,
|
66,67
|
8) Mencantumkan metode pembelajaran,
|
66,67
|
9) Mencantumkan langkah-langkah
kegiatan pembelajaran, yang
meliputi: (a) eksplorasi, (b) elaborasi, dan (c) konfirmasi.
|
50
|
10) Menuliskan sumber belajar secara terinci,
yaitu: judul buku, nama
pengarang, nama penerbit, dan tahun terbit.
|
33,33
|
11) Mencantumkan penilaian hasil belajar (soal,
pedoman penskoran,
dan
kunci penyelesaian).
|
50
|
Rata-rata indikator pencapaian hasil guru membuat semua komponen RPP
|
59,09
|
Dari hasil observasi
melalui supervisi kelas pada minggu pertama Agustus
2012, didapat
data bahwa pada umumnya guru belum menerapkan RPP dalam proses pembelajaran,
walaupun dengan kondisi dan situasi yang berbeda-beda.
No.
|
Jenis kegiatan pembelajaran
|
Persentase
|
1.
|
Kegiatan
pendahuluan:
|
-
|
a)
menyiapkan
peserta didik,
|
33,33
|
|
b)
melakukan apersepsi atau motivasi,
|
50
|
|
c)
menjelaskan KD dan tujuan yang ingin dicapai,
|
50
|
|
d)
menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian, dan
|
66,67
|
|
e) berpenampilan baik dalam
pengelolaan pembelajaran.
|
50
|
|
2.
|
Kegiatan inti pembelajaran:
|
-
|
a) melakukan
kegiatan eksplorasi,
|
66,67
|
|
b) melakukan
kegiatan elaborasi, dan
|
50
|
|
c) melakukan
kegiatan konfirmasi.
|
66,67
|
|
3.
|
Kegiatan penutup pembelajaran:
|
-
|
|
a) membuat rangkuman/simpulan,
|
66,67
|
|
b) melakukan penilaian atau
refleksi,
|
50
|
|
c) memberikan umpan balik terhadap
proses hasil belajar,
|
50
|
|
d) memberi tugas PR, dan
|
66,67
|
|
e) menyampaikan rencana
pembelajaran berikutnya.
|
50
|
Rata-rata indikator pencapaian
hasil guru menerapkan RPP dalam proses pembelajaran
|
55,13
|
Siklus 1:
Pada siklus ini meliputi beberapa kegiatan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) evaluasi dan refleksi.
a. Perencanaan
Pada tahap ini, peneliti merencanakan kegiatan sebagai
berikut.
a) Membuat lembar wawancara
terhadap guru.
b) Membuat instrumen penilaian RPP.
c) Menyiapkan instrumen supervisi kegiatan pembelajaran.
d) Membuat format hasil penyusunan RPP siklus I.
e) Membuat format hasil pengamatan penerapan RPP pada proses
pembelajaran siklus I.
b. Pelaksanaan
Tahap ini
dilaksanakan pada minggu kedua Agustus 2012. Peneliti
melaksanakan tindakan yang berikut ini.
a) Mengisi instrumen wawancara
terhadap guru.
b)
Mengadakan pengamatan terhadap RPP yang
telah dibuat guru
c) Menjelaskan kepada guru tentang menyusun RPP yang lengkap.
d)
Memberi kesempatan kepada guru
untuk mengemukakan kesulitan atau
hambatan dalam menyusun RPP, dan memberikan jalan keluarnya.
e)
Melakukan revisi atau perbaikan
terhadap RPP yang yang dibuat guru.
f)
Memberikan bimbingan melalui
supervisi individual pendekatan kolaboratif dalam pengembangan RPP yang
lengkap.
g)
Mengisi
instrumen penilaian RPP buatan
guru.
h)
Membuat rekapitulasi hasil
penyusunan RPP buatan.
c.
Pengamatan
Pada siklus I ini, dari hasil
pengamatan terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) buatan guru, ternyata semua guru (6 orang) yang diteliti
sudah membuat RPP. Ada 4 orang yang RPP-nya mengandung komponen RPP
yang lengkap.
Sebelum
mengadakan supervisi kegiatan pembelajaran, maka peneliti dan guru matematika
yang akan diobservasi mengadakan pertemuan singkat tentang persiapan guru dalam
mengajar, memeriksa RPP buatan guru dan memberikan saran yang membangun.
Kemudian peneliti menjelaskan
kepada guru tentang kegiatan spesifik di kelas, yang meliputi: (1) metode
pembelajaran, (2) pengelolaan kelas, (3) situasi pembelajaran, (4) presentasi
pelajaran, (5) kedisiplinan, (6) reaksi siswa, (7) penggunaan alat bantu audio visual atau media
pembelajaran lainnya, dan (7) tugas siswa.
Pada pertemuan
berikutnya, peneliti dan guru yang ditunjuk
sebagai supervisor mengadakan supervisi kegiatan pembelajaran untuk mengamati
terhadap penerapan RPP pada proses pembelajaran di kelas, diawali dengan:
(1) memberikan keterangan singkat tentang
maksud kunjungan kelas, (2) duduk di
bagian belakang dan memperhatikan, (3) sesekali berjalan mengelilingi kelas dan
melihat apa yang dikerjakan siswa, (4) mencatat dan mengamati proses
pembelajaran, di mana peneliti berkolaborasi dengan guru lain sebagai
supervisor, dan (5) memberikan kesan dan pesan pada akhir pembelajaran di
kelas.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap penerapan RPP pada proses
pembelajaran di kelas, maka didapat data sebagai berikut.
1) Pada
pelaksanakan kegiatan pendahuluan proses pembelajaran, ternyata:
a. hanya 3 orang yang melakukan apersepsi atau
motivasi,
b. hanya 3 orang yang menjelaskan KD dan tujuan
yang ingin dicapai, dan
c. ada 4 orang yang menyampaikan cakupan materi
dan penjelasan uraian kegiatan.
2) Pada
pelaksanakan kegiatan inti pembelajaran,
ternyata:
a. sudah ada 5 orang yang melakukan kegiatan
eksplorasi,
b. hanya 3 orang yang melakukan kegiatan
elaborasi,
c. sudah ada 5 orang yang melakukan kegiatan
konfirmasi, dan
d. hanya 3 orang saja yang menggunaan media
pembelajaran.
3) Guru sudah
melakukan kegiatan penutup pembelajaran, di mana:
a. sudah ada 5 orang yang membuat
rangkuman/simpulan,
b. hanya 3 orang yang melakukan penilaian atau
refleksi,
c. sudah ada 5 orang yang memberi tugas PR, dan
d. ada 4 orang yang menyampaikan rencana
pembelajaran berikutnya.
d. Evaluasi dan refleksi
Pada
siklus I ini, dari hasil pengamatan terhadap
RPP buatan guru, dari 6 orang yang diteliti, ternyata didapat hasil sperti pada tabel
berikut ini.
Indikator
Komponen RPP yang dibuat guru
|
Persentase
|
1)
Mencantumkan identitas mata pelajaran (nama sekolah, mata
pelajaran, kelas/program, dan semester)
|
83,33
|
2)
Mencantumkan standar kompetensi,
|
83,33
|
3)
Mencantumkan kompetensi dasar,
|
83,33
|
4) Mengembangkan indikator
pencapaian kompetensi,
|
50
|
5)
Mencantumkan tujuan pembelajaran,
|
66,67
|
6)
Mencantumkan materi ajar,
|
66,67
|
7)
Mencantumkan alokasi waktu,
|
66,67
|
8)
Mencantumkan metode pembelajaran,
|
66,67
|
9) Mencantumkan langkah-langkah
kegiatan pembelajaran, yang meliputi:
(a) eksplorasi, (b) elaborasi,
dan (c) konfirmasi.
|
66,67
|
10) Menuliskan sumber belajar secara terinci,
yaitu: judul buku, nama
pengarang, nama penerbit, dan tahun terbit.
|
66,67
|
11) Mencantumkan penilaian hasil belajar (soal,
pedoman penskoran,
dan
kunci penyelesaian).
|
66,67
|
Rata-rata indikator pencapaian hasil guru membuat semua komponen RPP
|
|
Dari siklus I ini, didapat
rata-rata indikator pencapaian hasil hanya sebesar 81,09% guru membuat
semua komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Ini berarti target rata-rata
indikator pencapaian hasil sebesar 82,31% guru membuat semua komponen RPP belum
tercapai.
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I
terhadap penerapan RPP pada proses pembelajaran di kelas, maka didapat data
sebagai berikut.
No.
|
Jenis kegiatan pembelajaran
|
Persentase
|
1.
|
Kegiatan pendahuluan:
|
|
a)
menyiapkan
peserta didik,
|
83,33
|
|
b)
melakukan apersepsi atau motivasi,
|
79,17
|
|
c)
menjelaskan KD dan tujuan yang ingin dicapai,
|
75
|
|
d)
menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian, dan
|
70,83
|
|
e) berpenampilan baik dalam
pengelolaan pembelajaran.
|
75
|
|
2.
|
Kegiatan inti pembelajaran:
|
|
a) melakukan
kegiatan eksplorasi,
|
72,50
|
|
b) melakukan
kegiatan elaborasi, dan
|
75
|
|
c) melakukan
kegiatan konfirmasi.
|
75,69
|
|
3.
|
Kegiatan penutup pembelajaran:
|
|
|
a) membuat rangkuman/simpulan,
|
83,33
|
|
b) melakukan penilaian atau
refleksi,
|
79,17
|
|
c) memberikan umpan balik terhadap
proses hasil belajar,
|
70,83
|
|
d) memberi tugas PR, dan
|
75
|
|
e) menyampaikan rencana
pembelajaran berikutnya.
|
83,33
|
Rata-rata indikator pencapaian
hasil guru menerapkan RPP dalam proses pembelajaran
|
76,78
|
Dari siklus I ini, didapat rata-rata indikator pencapaian hasil hanya
sebesar 76,78% guru menerapkan RPP dalam proses pembelajaran. Ini
berarti target rata-rata indikator pencapaian hasil sebesar 82,69% guru
menerapkan RPP dalam proses pembelajaran belum tercapai.
Hasil refleksi
dari RPP yang disusun guru:
1)
Penulisan identitas mata pelajaran SK, dan KD masih kurang lengkap.
2)
Perumusan indikator kurang operasional.
3)
Penulisan
tujuan pembelajaran belum lengkap dan rinci.
4)
Penulisan
materi ajar terlalu singkat.
5)
Penulisan kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi masih kurang.
6)
Penulisan sumber belajar masih kurang lengkap.
7)
Penulisan soal pada penilaian
hasil belajar banyak yang tidak disertai
dengan kunci jawaban, dan skornya.
Secara umum yang direncanakan guru dalam RPP belum
sepenuhnya dilaksanakan di kelas. Hasil refleksi dari
pelaksanaan pembelajaran di kelas sebagai berikut:
1) Pada
pelaksanakan kegiatan pendahuluan proses pembelajaran, ternyata:
a. sebagian besar guru sudah menyiapkan peserta didik,
b. ada guru
yang tidak melakukan apersepsi atau motivasi,
c. ada guru yang tidak menjelaskan KD dan tujuan
yang ingin dicapai,
d. ada guru yang tidak menyampaikan cakupan
materi dan penjelasan uraian
kegiatan, dan
d.
ada guru yang berpenampilan sudah
baik.
2) Pada
pelaksanakan kegiatan inti pembelajaran,
ternyata sudah ada guru yang mekukan
kegiatan
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, walaupun belum maksimal.
3) Guru sudah
melakukan kegiatan penutup pembelajaran, di mana:
a. sudah ada guru yang membuat
rangkuman/simpulan, tetapi kurang melibatkan siswa
b. sudah ada guru yang melakukan penilaian atau refleksi, walaupun
soal yang diberi-
kan guru masih bersifat
penilaian kelompok, bukan penilaian individu.
c. ada guru yang memberikan
umpan balik terhadap proses hasil pembelajaran,
d. sudah ada guru yang memberi tugas PR, dan
e. ada guru orang yang menyampaikan rencana
pembelajaran berikutnya.
Melihat dari refleksi hasil pengamatan terhadap RPP
buatan guru dan penerapan RPP dalam proses pembelajaran di kelas, maka
peneliti:
(1)
membuat
analisis yang menyeluruh/komprehensif pada data yang ada untuk menafsir-kan
hasil pengamatannya,
(2)
mengidentifikasi
perilaku pembelajaran yang positif, yang harus dipelihara dan perilaku negatif
yang harus dirubah, agar dapat menyelesaikan /menanggulangi masalah,
(3)
menunjukkan
data yang telah dianalisis pada guru yang diobservasi, dan
(4)
memberikan
umpan balik sedemikian rupa sehingga guru dapat memahami temuan, mengubah
perilaku yang teridentifikasi dan mempraktekkan panduan yang diberikan.
(5)
memberikan bimbingan melalui supervisi individual pendekatan kolaboratif
dalam mempersiapkan RPP pada pertemuan berikutnya.
Siklus II
Pada siklus II meliputi beberapa kegiatan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) evaluasi dan refleksi.
a. Perencanaan
Pada tahap ini, peneliti merencanakan kegiatan sebagai
berikut.
a)
Menyiapkan instrumen penilaian
RPP.
b) Menyiapkan instrumen supervisi kegiatan pembelajaran.
c) Menyiapkan format hasil penyusunan RPP pada siklus II.
d) Membuat format rekapitulasi hasil penyusunan RPP siklus I dan II.
e) Menyiapkan
format hasil pengamatan penerapan RPP pada proses
pembelajaran siklus II.
f) Membuat format rekapitulasi hasil pengamatan penerapan RPP pada proses
pembelajaran siklus I dan II.
b. Pelaksanaan
Tahap ini
dilaksanakan pada minggu ketiga Agustus 2012. Peneliti
melaksanakan tindakan yang berikut ini.
a) Mengadakan
pengamatan terhadap RPP yang telah dibuat
guru
b) Memberi kesempatan kepada guru untuk mengemukakan kesulitan atau hambatan dalam menyusun RPP, dan
memberikan jalan keluarnya.
c)
Melakukan revisi atau perbaikan
terhadap RPP yang yang dibuat guru.
d) Memberikan bimbingan melalui supervisi individual pendekatan kolaboratif
dalam pengembangan RPP yang lengkap.
e) Mengisi instrumen penilaian RPP buatan guru.
f)
Membuat rekapitulasi hasil
penyusunan RPP buatan.
c.
Pengamatan
Pada siklus II ini, dari hasil
pengamatan terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) buatan guru, ternyata semua guru (6 orang) yang diteliti
sudah membuat RPP. Semua guru RPP-nya sudah mengandung komponen RPP
yang lengkap.
Sebelum mengadakan supervisi kegiatan
pembelajaran, maka peneliti dan guru matematika yang akan diobservasi
mengadakan pertemuan singkat tentang persiapan guru dalam mengajar, memeriksa
RPP buatan guru dan memberikan saran yang membangun.
Pada pertemuan berikutnya, peneliti dan guru yang ditunjuk sebagai
supervisor mengadakan supervisi kegiatan pembelajaran untuk mengamati terhadap
penerapan RPP pada proses pembelajaran di kelas.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap penerapan RPP pada proses
pembelajaran di kelas pada siklus ini, maka didapat data sebagai berikut.
1) Banyak guru sudah melaksanakan kegiatan
pendahuluan proses pembelajaran, yang meliputi: apersepsi/motivasi, menjelaskan
KD dan tujuan yang ingin dicapai, menyampaikan cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan, penampilan guru sudah baik
2) Pada pelaksanakan kegiatan inti pembelajaran, ternyata guru banyak sudah
melakukan kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan kegiatan
konfirmasi.
3) Guru sudah melakukan kegiatan penutup
pembelajaran, di mana guru sudah membuat rangkuman/simpulan bersama siswa,
melakukan penilaian atau refleksi, memberi tugas PR, dan menyampaikan rencana
pembelajaran berikutnya.
d. Evaluasi dan refleksi
Pada siklus II ini, dari hasil pengamatan terhadap
RPP buatan guru, dari 6 orang yang diteliti, ternyata didapat data seperti di bawah ini.
Indikator
Komponen RPP yang dibuat guru
|
Persentase
|
1)
Mencantumkan identitas mata pelajaran (nama sekolah, mata
pelajaran, kelas/program, dan semester)
|
95,83
|
2)
Mencantumkan standar kompetensi
|
100
|
3) Mencantumkan kompetensi dasar
|
100
|
4) Mengembangkan indikator
pencapaian kompetensi
|
87,50
|
5) Mencantumkan
tujuan pembelajaran
|
87,50
|
6)
Mencantumkan materi ajar
|
83,33
|
7)
Mencantumkan alokasi waktu
|
91,67
|
8)
Mencantumkan metode pembelajaran
|
95,83
|
9) Mencantumkan langkah-langkah
kegiatan pembelajaran, meliputi:
(a) eksplorasi,
(b) elaborasi, dan
(c) konfirmasi.
|
89,58
81,25
85,42
|
10) Menuliskan sumber belajar secara terinci,
yaitu: judul buku, nama
pengarang, nama penerbit, dan tahun terbit.
|
91,67
|
11) Mencantumkan penilaian hasil belajar (soal,
pedoman penskoran,
dan
kunci penyelesaian).
|
87,50
|
Rata-rata indikator pencapaian hasil guru membuat semua komponen RPP
|
91, 19
|
Dari siklus II ini, didapat
rata-rata indikator pencapaian hasil hanya sebesar 91, 19% guru membuat
semua komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Ini berarti target rata-rata
indikator pencapaian hasil sebesar 82,31% guru membuat semua komponen RPP sudah
tercapai.
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II
terhadap penerapan RPP pada proses pembelajaran di kelas, maka didapat data
sebagai berikut.
No.
|
Jenis kegiatan pembelajaran
|
Persentase
|
1.
|
Kegiatan pendahuluan:
|
|
a)
menyiapkan
peserta didik,
|
87,50
|
|
b)
melakukan apersepsi atau motivasi,
|
83,33
|
|
c)
menjelaskan KD dan tujuan yang ingin dicapai,
|
87,50
|
|
d)
menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian, dan
|
91,67
|
|
e) berpenampilan baik.
|
95,83
|
|
2.
|
Kegiatan inti pembelajaran:
|
|
a) melakukan
kegiatan eksplorasi,
|
74,17
|
|
b) melakukan
kegiatan elaborasi, dan
|
78,70
|
|
c) melakukan
kegiatan konfirmasi.
|
80,56
|
|
3.
|
Kegiatan penutup pembelajaran:
|
|
|
a) membuat rangkuman/simpulan,
|
95,83
|
|
b) melakukan penilaian atau
refleksi,
|
87,50
|
|
c) memberikan umpan balik terhadap
proses hasil belajar,
|
87,50
|
|
d) memberi tugas PR, dan
|
100
|
|
e) menyampaikan rencana
pembelajaran berikutnya.
|
100
|
Rata-rata indikator pencapaian
hasil guru menerapkan RPP dalam proses pembelajaran
|
88,47
|
Dari siklus II ini, didapat rata-rata indikator pencapaian hasil hanya
sebesar 88,47% guru menerapkan RPP dalam proses pembelajaran. Ini
berarti target rata-rata indikator pencapaian hasil sebesar 82,69% guru
menerapkan RPP dalam proses pembelajaran sudah tercapai.
Hasil refleksi dari RPP yang disusun guru:
1) Penulisan identitas
mata pelajaran SK, dan KD sudah lengkap.
2)
Perumusan indikator sudah operasional.
3)
Penulisan
tujuan pembelajaran sudah lengkap dan rinci.
4)
Penulisan
materi ajar sudah diuraikan.
5)
Penulisan kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi sudah nampak .
6)
Penulisan sumber belajar sudah lengkap.
7)
Penulisan soal pada penilaian
hasil sudah disertai dengan kunci jawaban, dan skornya.
Secara umum yang direncanakan guru dalam RPP sudah
sepenuhnya dilaksanakan di kelas. Hasil refleksi dari
pelaksanaan pembelajaran di kelas sebagai berikut:
1) Pada
pelaksanakan kegiatan pendahuluan proses pembelajaran, ternyata:
a. guru sudah
menyiapkan peserta didik,
b. guru
sudah melakukan apersepsi atau motivasi,
c. guru sudah menjelaskan KD dan tujuan yang
ingin dicapai,
d. guru sudah menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian
kegiatan, dan
e. guru sudah berpenampilan baik.
2) Pada
pelaksanakan kegiatan inti pembelajaran,
ternyata guru sudah ada yang
melakukan kegiatan eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi, dan hasilnya cukup baik.
3) Guru sudah
melakukan kegiatan penutup pembelajaran, di mana:
a. guru sudah membuat rangkuman/simpulan, tetapi
kurang melibatkan siswa,
b. guru sudah melakukan penilaian atau refleksi,
c. guru sudah memberikan
umpan balik terhadap proses hasil pembelajaran,
d. guru sudah ada memberi tugas PR, dan
e. guru sudah menyampaikan rencana pembelajaran
berikutnya.
Melihat dari refleksi hasil pengamatan terhadap RPP
buatan guru dan penerapan RPP dalam proses pembelajaran di kelas, maka
peneliti:
(1)
membuat
analisis yang menyeluruh/komprehensif pada data yang ada untuk menafsirkan
hasil pengamatannya,
(2)
mengidentifikasi
perilaku pembelajaran yang positif, yang harus dipelihara dan perilaku negatif
yang harus dirubah, agar dapat menyelesaikan /menanggulangi masalah,
(3)
menunjukkan
data yang telah dianalisis pada guru yang diobservasi, dan
(4)
memberikan
umpan balik sedemikian rupa sehingga guru dapat memahami temuan, mengubah
perilaku yang teridentifikasi dan mempraktekkan panduan yang diberikan.
(5)
memberikan bimbingan melalui supervisi individual pendekatan kolaboratif
dalam mempersiapkan RPP pada pertemuan yang akan datang.
Pembahasan
Berdasarkan dari hasil pengamatan terhadap RPP buatan guru, ternyata
terjadi kenaikan dari siklus I ke siklus II yaitu:
Indikator
Komponen RPP yang dibuat guru
|
Persentase
Kenaikan
|
1)
Mencantumkan identitas mata pelajaran (nama sekolah, mata
pelajaran, kelas/program, dan semester)
|
8,33
|
2) Mencantumkan
standar kompetensi
|
12,50
|
3) Mencantumkan kompetensi dasar
|
12,50
|
4) Mengembangkan indikator
pencapaian kompetensi
|
12,50
|
5) Mencantumkan
tujuan pembelajaran
|
12,50
|
6)
Mencantumkan materi ajar
|
8,34
|
7)
Mencantumkan alokasi waktu
|
8,33
|
8)
Mencantumkan metode pembelajaran
|
4,17
|
9) Mencantumkan langkah-langkah
kegiatan pembelajaran, meliputi:
(a) eksplorasi,
(b) elaborasi, dan
(c) konfirmasi.
|
8,33
10,42
8,34
|
10) Menuliskan sumber belajar secara terinci,
yaitu: judul buku, nama
pengarang, nama penerbit, dan tahun terbit.
|
8,34
|
11) Mencantumkan penilaian hasil belajar (soal,
pedoman penskoran,
dan
kunci penyelesaian).
|
12,50
|
Rata-rata indikator pencapaian hasil guru membuat semua komponen RPP
|
10,10
|
Berdasarkan analisa peneliti dari
segi pembuatan komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) didapat
rata-rata indikator pencapaian hasil dari 81,09% pada siklus I menjadi 91,19%
pada siklus II, sehingga terjadi peningkatan sebesar 10,10% guru
membuat semua komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Ini berarti target
rata-rata indikator pencapaian hasil sebesar 82,31% guru membuat semua komponen
RPP sudah tercapai.
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II
terhadap penerapan RPP pada proses pembelajaran di kelas, maka didapat data
sebagai berikut.
No.
|
Jenis kegiatan pembelajaran
|
Persentase
Kenaikan
|
1.
|
Kegiatan pendahuluan:
|
|
a)
menyiapkan
peserta didik,
|
4,17
|
|
b)
melakukan apersepsi atau motivasi,
|
5,16
|
|
c)
menjelaskan KD dan tujuan yang ingin dicapai,
|
12,5
|
|
d)
menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian, dan
|
20,84
|
|
e) berpenampilan baik.
|
20,83
|
|
2.
|
Kegiatan inti pembelajaran:
|
|
a) melakukan kegiatan
eksplorasi,
|
1,67
|
|
b) melakukan
kegiatan elaborasi, dan
|
3,7
|
|
c) melakukan
kegiatan konfirmasi.
|
4,87
|
|
3.
|
Kegiatan penutup pembelajaran:
|
|
|
a) membuat rangkuman/simpulan,
|
12,5
|
|
b) melakukan penilaian atau
refleksi,
|
8,33
|
|
c) memberikan umpan balik terhadap
proses hasil belajar,
|
16,67
|
|
d) memberi tugas PR, dan
|
25
|
|
e) menyampaikan rencana
pembelajaran berikutnya.
|
16,67
|
Rata-rata indikator pencapaian
hasil guru menerapkan RPP dalam proses pembelajaran
|
11,69
|
Berdasarkan analisa
peneliti dari segi implementasi RPP di kelas didapat rata-rata indikator
pencapaian hasil dari 76,78% pada siklus
I menjadi 88,47%
pada siklus II, sehingga terjadi
peningkatan sebesar 11,69% guru sudah menerapkan RPP dalam proses
pembelajaran. Ini berarti target rata-rata
indikator pencapaian hasil sebesar 82,69% guru menerapkan RPP dalam proses
pembelajaran sudah tercapai.
Dari hasil penelitian di atas diperoleh temuan bahwa: (1) perencanakan
guru dalam RPP sebagian besar sudah
dilaksanakan di kelas, (2)
pembagian kelompok belum didasarkan pada prinsip keadilan dan heterogin,
baik dari segi kemampuan belajar maupun jenis kelamin, (3) apersepsi sebelum
menerangkan materi baru kurang berkaitan dengan materi baru, (4) kurang adanya
motivasi terhadap siswa, (5) pengorganisasian kelas masih kurang, (6) alat
evaluasi masih belum sesuai dengan indikator.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan analisa peneliti dari segi pembuatan komponen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) didapat rata-rata
indikator pencapaian hasil pada siklus II sebesar 91,19%, Ini berarti target
rata-rata indikator pencapaian hasil sebesar 82,31% guru membuat semua komponen
RPP sudah tercapai. Selain itu, dari segi implementasi RPP di kelas didapat rata-rata
indikator pencapaian hasil pada siklus II sebesar
88,47% Ini berarti target
rata-rata indikator pencapaian hasil sebesar 82,69% guru menerapkan RPP dalam
proses pembelajaran sudah tercapai.
Peneliti mengambil
kesimpulan, bahwa supervisi individual dengan pendekatan kolaboratif dapat
meningkatkan kemampuan guru matemátika dalam menyusun RPP dan pelaksanaannya di
kelas pada SMA Binaan di Baturaja.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka
peneliti dapat menyarankan hal-hal sebagai berikut:
(1) bagi pengawas sekolah, agar dapat digunakan
untuk mengetahui kesulitan guru
dalam pengelolaan pembelajaran dan untuk
pembinaan terhadap guru yang lain,
(2) bagi guru matematika, agar dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuannya
(2) bagi guru matematika, agar dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuannya
dalam menyusun RPP dan
implementasinya di kelas,
(3) bagi kepala sekolah, agar dapat digunakan
sebagai masukan untuk bahan pembinaan
guru untuk meningkatkan kemampuannya
dalam pengelolaan pembelajaran,
(4) bagi Dinas Pendidikan, agar dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka
(4) bagi Dinas Pendidikan, agar dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka
pembinaan dan peningkatan kemampuan guru
dalam pengelolaan pembelajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
Depdiknas.(2007a). Permendiknas RI No. 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
.(2007b). Permendiknas RI No. 41 Tahun
2007 tentang Standar Proses.
.(2009). Potret Hasil Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional Tahun Pelajaran
2008/2009. Jakarta: Dit. Pembinaan TK dan SD.
Kemdikbud. (2012a).
Supervisi Manajerial. Jakarta:
Pusbangtendik Badan PSDMP dan
PMP.
. (2012b). Supervisi Akademik. Jakarta:
Pusbangtendik Badan PSDMP dan PMP.
Nawawi, Hadari. (1985). Metode Penelitian Bidang
Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Setneg RI. (2005). Peraturan Pemerintah RI tentang Standar Nasional Pendidikan.
Sudjana, Nana. (2009). Standar Kompetensi Pengawas Dimensi dan Indikator. Jakarta : Binamitra Publishing.
*) Makalah
disajikan dalam The First South East Asia Design/Development Research
Conference di PPs
UNSRI Palembang, Selasa 23 April 2013.
Langganan:
Postingan (Atom)